Tangkapan layar SPPG Gondangmanis Kudus yang dilengkapi CCTV dan dapat dipantau masyarakat melalui aplikasi 'Kudus Sehat'.
JAKARTA –
Pemerintah Kabupaten Kudus menunjukkan komitmen kuat dalam menyukseskan program
Makan Bergizi Gratis (MBG). Upaya penguatan program ini diwujudkan melalui
konsultasi strategis antara jajaran pimpinan Kudus dan Badan Gizi Nasional
(BGN) di Jakarta Pusat, Kamis (6/11/2025).
Bupati Kudus Sam’ani Intakoris, Wakil Bupati Bellinda Birton, dan Ketua DPRD Kabupaten Kudus Masan hadir langsung untuk membahas progres, tantangan, dan strategi optimalisasi kualitas gizi MBG. Bupati Sam’ani Intakoris menegaskan bahwa keberhasilan MBG, yang saat ini menjangkau 92.821 jiwa penerima, sangat bergantung pada kolaborasi erat lintas sektor.
Pemkab Kudus secara aktif menggandeng Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UMKM) lokal untuk penyediaan menu sehat dan bergizi seimbang.
Langkah ini memastikan bahwa dampak positif MBG juga dirasakan oleh sektor
ekonomi masyarakat.
Komunikasi intensif terus dilakukan dengan satuan
pendidikan dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memastikan semua
proses terpantau dengan baik.
“Kami bersama stakeholder terkait mengupayakan yang
terbaik agar MBG berjalan lancar,” ujar Bupati Sam’ani Intakoris. “Kami
menggandeng UMKM lokal agar dampak positif MBG juga dirasakan oleh pelaku
usaha.”
Inovasi
“Kudus Sehat”
Dalam upaya meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, Pemkab Kudus meluncurkan inovasi unggulan: pemantauan kualitas makanan melalui aplikasi “Kudus Sehat”. Inovasi ini lahir dari tekad pimpinan Kudus untuk menghadirkan sistem pengawasan yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat.
Seluruh masyarakat Kabupaten Kudus kini dapat memantau persiapan MBG secara real-time melalui aplikasi tersebut. Pemantauan real-time di SPPG ini diharapkan mampu meningkatkan mutu pelayanan gizi dan memastikan MBG tepat sasaran.
Dampak Ekonomi dan Sosial: Program MBG dan inovasi ini
juga dirancang untuk mendukung gerakan menabung sejak dini serta pemberdayaan
ekonomi masyarakat melalui sektor pertanian, peternakan, dan UMKM lokal.
Sekretaris Deputi Bidang Penyediaan dan Penyaluran BGN,
Budi Utomo, memberikan apresiasi tinggi terhadap inovasi yang dilakukan Pemkab
Kudus.
“Adanya pemantauan real time di SPPG yang dengan mudah
diakses masyarakat adalah upaya yang baik meningkatkan transparansi. Kami
mendukung Pemkab Kudus memaksimalkan MBG untuk siswa-siswi di Kudus,” jelas
Budi Utomo.
Langkah ini menunjukkan keseriusan Pemkab Kudus dalam
memastikan kualitas gizi terbaik bagi anak-anak, didukung oleh sistem yang
modern, transparan, dan memberdayakan ekonomi lokal.
Ali
Bustomi SB